Kemendagri Minta Pemda Akselerasi Realisasi Anggaran dengan Berkomitmen pada Gerakan Bangga Buatan Indonesia

sutvartikel.com || Jakarta, – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) meminta pemerintah daerah (pemda) melakukan akselerasi atau percepatan realisasi anggaran pendapatan maupun belanja daerah. Hal itu dilakukan agar program yang telah direncanakan segera dirasakan secara nyata oleh masyarakat. Tak hanya itu, arahan ini juga beririsan dengan Gerakan Bangga Buatan Indonesia untuk menggunaan Produk Dalam Negeri (PDN).

Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Keuangan Daerah (Keuda) Kemendagri Agus Fatoni mengatakan, percepatan realisasi anggaran dengan penggunaan produk dalam negeri merupakan dua hal yang tak dapat dipisahkah. Hal itu dikatakannya dalam sesi diskusi panel di Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Keuangan Daerah Tahun 2022 di Birawa Assembly Hall Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (2/6/2022).

“Dari dua hal itu, intinya cuma satu, yakni percepatan realisasi anggaran. Saya sebut realisasi anggaran itu seperti komplikasi penyakit, kalau realisasinya macet semuanya berantakan, semuanya bermasalah, contohnya penggunaan produk dalam negeri ya macet, wong realisasinya macet gimana mau digunakan,” katanya.

Tak hanya itu, ia juga menyebut banyaknya uang pemda yang mengendap di bank karena realisasi anggaran yang terbilang rendah. Karena itu, pihaknya menegaskan, penghargaan yang diberikan Kemendagri terhadap realisasi anggaran daerah merupakan apresiasi sekaligus motivasi agar percepatan realisasi anggaran terus dilakukan.

“Solusi dari semua itu, mari kita percepat realisasi anggaran, ini untuk menggerakkan ekonomi yang lumpuh akibat Covid, semua terdampak, ekonomi daerah yang lumpuh, banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan, semuanya itu akan bisa teratasi antara lain dengan mempercepat realisasi anggaran,” jelasnya.

Senada dengan hal itu, Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri Teguh Setyabudi menegaskan, butuh komitmen dan langkah konkret agar semua pihak melakukan percepatan realisasi anggaran dengan menggunaan produk dalam negeri.

“Komitmen jangan asal komitmen, tapi perlu realisasinya,” tegas Teguh.

Pasalnya, Gerakan Bangga Buatan Indonesia merupakan langkah yang diambil Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan minat masyarakat dalam mencintai produk buatan dalam negeri terutama produk yang berasal dari Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan koperasi lokal. Dengan kata lain, gerakan ini secara nasional telah digaungkan dan menjadi salah satu pedoman daerah dalam melakukan percepatan realisasi anggaran. Karenanya, Teguh mengingatkan agar gerakan ini tak sebatas jargon belaka, namun harus pada tataran implementasi.

“Mohon maaf kami tidak akan bosan, karena ini gerakan bersama, pusat daerah, seluruh daerah, agar gerakan ini tak hanya sebatas komitmen, tapi perlu realisasi,” tandasnya. (Ags)