Bamsoet Apresiasi Keberhasilan Sean Gelael Menjadi Pembalap Indonesia Pertama Menangi Ajang FIA World Endurance Championship di Belgia

Bamsoet Apresiasi Keberhasilan Sean Gelael Menjadi Pembalap Indonesia Pertama Menangi Ajang FIA World Endurance Championship di Belgia

sutvartikel.com || SEOUL – Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo mengapresiasi keberhasilan pembalap muda Indonesia Sean Gelael menjuarai balap ketahanan 6 Hours of Spa-Francorchamps, Belgia, Sabtu (7/5/22) waktu setempat. Keberhasilan Sean Gelael ini menorehkan sejarah bagi pembalap Indonesia menjadi pemenang di ajang FIA World Endurance Championship (WEC).

“Suatu prestasi luar biasa bagi Sean Gelael karena menjadi pembalap Indonesia pertama yang menjuarai ajang FIA World Endurance Championship (WEC). Terlebih, kemenangan Team WRT #31 yang digawangi Sean Gelael, Robin Frijns dan Rene Rast di ajang 6 Hours of Spa Franchorchamps 2022 menjadi bertambah, karena Team WRT #31 juga naik podium sebagai juara 3 Overall,” ujar Bamsoet di Seoul, Korea Selatan, Minggu (8/5/22).

Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, kemenangan yang diraih Sean Gelael dan Team WRT #31 tidaklah mudah. Sean Gelael harus beradu kecepatan dan sering harus mengambil racing line bertahan menghadapi upaya mendahului dari rivalnya Lorenzo Colombo, pembalap tim Prema dengan nomor start 9. Sekitar 20 menit, Sean Gelael dan Lorenzo Colombo berduel sengit merebutkan posisi pertama.

“Sesi sempat dihentikan ketika pebalap tim ARC Bratislava, Miroslav Konopka, melintir dan menabrak tembok. Tidak lama setelah sesi dihentikan itu hujan turun dengan lebat, sehingga balapan sempat dihentikan kembali karena lintasan dianggap masih berbahaya,” kata Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menambahkan, ketika balapan dilanjutkan, Robin Frijns memegang kemudi menggantikan Sean. Kecepatan Frinjs benar-benar luar biasa saat lintasan basah, bahkan bisa 2 hingga 5 detik lebih cepat ketimbang mobil Hypercar.

“Awalnya, Robin Frinjs direncanakan berada di trek selama tiga stint, kemudian digantikan Rene Rast, baru Frinjs lagi hingga finis. Namun karena hujan tidak kunjung berhenti dan Frinjs punya kecepatan di lintasan basah, Frinjs dipertahankan selama hujan dan barulah Rast dimasukkan di saat lintasan mengering hingga finis. Hasilnya sangat memuaskan, Rast berhasil memimpin di posisi terdepan hingga pertandingan usai dan membawa Team WRT #31 naik podium di juara pertama,” pungkas Bamsoet. (DB)